“ I’m promise with
you “
Entah
sudah berapa lembar tangan ini menulis kata itu, kata yang sangat aku benci
saat ini. Aku bingung kenapa harus selalu mendengar dan memaafkan kalau sudah
menyangkut paut dengan janji. Resah dan gelisah yang bisa di lakukan, rasa
ingin marah. Tapi pada siapa ? yaa hanya sebuah kertas yang bisa meringankan
beban ku malam ini.
Oh
iya sebelumnya, kenalkan aku Asky, ya terserah kalian mau panggil aku apa. So
pasti aku seorang cewe. Karena kalo ada yang nyangka aku cowo berarti aku juga
cocok jadi cowo. Haha
Kamu
tau semua sobat ? aku lagi ga to the lau GALAU!!!
Pernah
ngga sih kalian merasakan hal kaya aku ? mudah-mudahan nggak.
Berawal
dari janji, ya janji janji dan janji. Sejujurnya aku males nih nyeritain ini
semua Cuma karena aku adalah orang yang tidak sombong tapi sayang tidak rajin
menabung. Wkwk
Siang
hari, aku yang biasanya dan emang sangat susah untuk lepas dari yang namanya
gadget atau lebih detailnya itu handphone. Aku lagi smsan nih sama seseorang
yang jelas pacar aku.
Beib..mandi
gih.. aku udah cantik+wangi nih.. jalan
yuk ?
kemana ? jamber ?
jangan
siangan panas tau, kemana kek udah gede ini
ngga bisa sekarang sayang.
Ayoo
dong. Jam 12.30 udah di depan rumah yak ?
Ngga bisa beib L
Kenapa
sih ? biasanya mau mau aja.
Motor aku lagi di pake mama+papa
belanja. Paling bisa jam segitu aku baru berangkat ke rumah kamu.
Hmmm,
ngga tau deh. Liat mood ntar siang yaa..
Mau atau ngga ? bisa lama nih.
Liat
nanti deh..
Jam
pun sudah menunjukkan pukul 12.30 dan ngga ada sms atau tlpon dari pacarku.
Tapi beberapa detik kemudian handphone ku berdering menandakan ada sms masuk.
Aku pun membukanya.
Aku
otw ya
Huhh,
berarti jadi jalan. Ya gapapa sih karena aku emang lagi pengen jalan. Dan tadi
Cuma omong kosong doang bilang ngga mood. Namanya juga cewe biar di manja gitu.
Aku pun siap-siap. 30 menit kemudian dia sampe di depan rumah. Dan kami
langsung pergi
Kita
jalan-jalan ya seperti sepasang kekasih lainnya. Bercanda ngobrol dan lainnya.
Kita pun ke salah satu tempat rekreasi yang ada di daerah kami. Karena hari
libur. Pastinya jalanan macet dan tempat rekreasi juga penuh. Karena cuacanya
panas pula. Kita akhirnya bergegas arah pulang, tentunya ngga pulang karena dia
bilang “bisa lama nih”
Di
dalam perjalanan kita kehausan juga, dan kita pun berhenti di sebuah restauran
siap saji. Ya walaupun Cuma beli minum doang.
Selesai
dari situ, jam sudah menunjukkan pukul 17.00 dan kita belum sholat Ashar. Kita
pun mencari mushola untuk melaksanakan tugas kita sebagai muslim yang baik.
*ahaydeuu*
Dan
disini hal yang paling ngga mau aku dengar terjadi. Hemmmm L
Selesai
sholat, kita bersiap-siap untuk pergi lagi. Dengan semangatnya aku siap-siap.
Tapi apa yang aku dapat ? hayoo tebak..
Dia
bilang “ beib, pulang yaaa “ dengan santainya.
JLEBBB!!!
Rasanya langsung pengen nangis tau *biarin lebay dikit*
Aku
pun jawab “ oh,, iyaudah terserah “
Dan
seperti biasanya setiap jalan dan aku mendengar kata “pulang” wajah dan sikap
aku akan berubah 180 derajat. Dari yang periang menjadi pendiam. Mungkin dia
pun sadar karena sudah sering kali aku lakuin setiap kita jalan.
Di
dalam perjalanan pulang. Aku Cuma diam diam diam dan diam. Pertanyaan yang dia
lontarkan pun hanya aku jawab singkat saja seperlunya. Sambil aku terus
memikirkan satu kesan yang aku dapat hari ini yang akan aku lontarkan buat dia
nanti.
Dan
akhirnya aku sampe rumah. Dan dia pun pulang ke rumahnya.
Beberapa
menit kemudian aku membuka handphone dan mengketikkan satu kalimat itu. Mungkin
dia sedang di perjalanan pulang. Kata itu adalah :
“ Sometimes the words and fact aren’t in line “
*Terkadang perkataan
dan fakta tidak sejalan*
28-Desember-2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar