Taylor Swift

Selasa, 08 Januari 2013

8. PERTENTANGAN SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR KITA(tulisan)

8. PERTENTANGAN SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR KITA
Jika membicarakan tentang pertentangan sosial di lingkungan sekitar kita, permasalahan mungkin tidak jauh-jauh dari perbedaan status sosial, agama atau pendidikan. Coba kita ungkap semuanya. Namun sebelum itu mengapa harus ada pertentangan sosial ?
Yaa, pertanyaan yang  simpel namun sulit untuk di jelaskan.
Mungkin jawaban yang bisa saya utarakan adalah pertentangan sosial  yaitu sebuah pertentangan yang ada di dalam suatu masyarakat, yang sering di permasalahkan dan di tentang oleh anutan masyarakat itu masing-masing. Namun di balik pertentangan itu sendiri, menandakan bahwa bila adanya pertentangan berarti ada pula ciri khas yang di miliki, karena perbedaan itu lah yang membuat pertentangan itu ada dan menjadi unik.
Sekarang kita mulai ungkap, apa saja yang membuat pertentangan itu ada, dimulai dari :
1.    Status sosial di masyarakat
Status sosial sering di sebut-sebut sebagai suatu kasus yang sangat di permasalahkan. Bagaimana tidak banyak di antara kita memandang status sosial itu penting sehingga ia menjadi orang yang merasa jika status sosialnya adalah orang berada atau sering di sebut istilah kaya menjadi sombong. Sedangkan orang yang tidak mampu atau istilah lainnya miskin menjadi minder atau merasa dirinya adalah orang yang tak layak untuk menikmati fasilitas yang ada.
Status sosial seperti inilah yang sangat di pertentangkan di lingkungan dan negara kita, walaupun memang masih ada orang yang tidak sombong atau tidak bangga dengan apa yang dia punya sekarang tetap saja kebanyakan dari mereka lebih suka menyombongkan diri dengan apa yang mereka punya sekarang.
Tapi walaupun begitu, meski banyak orang yang mencoba menghilangkan pemikiran buruk ke masyarakat bahwa tidak semua orang sombong karena mempunyai status sosial. Tapi tetap saja pemikiran masyarakat yang merasa dirinya tidak mampu lain. Mereka sudah merasa terhina oleh ejekan dari orang-orang sombong karena status sosial mereka yang berbeda. Bukan hanya cemoohan, sikap mereka pun membuat lebih sakit hati orang yang tidak mampu.
Sedangkan bagi mereka yang status sosialnya rendah, walaupun sebagian ada yang minder tapi ada juga yang tidak memperdulikan status sosial mereka. Namun masih saja ada yang dia tidak mau mengakui status sosial dan berpura-pura menjadi orang mampu. Mungkin mereka melakukan itu karena malu. tapi di antara mereka yang melakukan itu kebanyakan yang awalnya adalah orang mampu namun ada suatu permasalahan yang membuat dia menjadi orang yang tak mampu sehingga dia belum bisa menerima kenyataan tersebut. Ada juga yang sampai depresi.

2.    Agama
Agama di lingkungan kita bermacam-macam, ada : Islam, Katholik, Kristen, Budha, dan Hindu. Walaupun di negara kita Indonesia kebanyakan berdomisili Islam. Tapi tetap saja pertentangan itu selalu ada.Pertentangan yang sering terjadi, contohnya juga kemaren-kemaren yang sedang buming :
Saat pencalonan Gubernur Jakarta Jokowi dan Basuki (ahok), saat itu yang di pertentangkan adalah Agama. Dimana Jokowi adalah Islam sedangkan Basuki yang sering terkenal dengan sebutan Ahok adalah Kristen. Menurut masyarakat atau pendukung dari calon Gubernur lainnya di negara kita  belum pernah ada pemimpin dan wakilnya yang berbeda agama. Mungkin isyu seperti itu supaya membuat masyarakat tidak memilih mereka. Namun pada akhirnya, Jokowi-Basuki lah yang memenangkan pemilihan Gubernur tersebut, dan hasilnya apa ? sampai sekarang tidak ada masalah yang di permasalahkan lagi oleh masyarakat karena status agama Basuki. Tapi tetap saja Status Agama masih sering di permasalahkan sehingga menjadi pertentangan yang di sebut sebagai pertentangan sosial.
3.    Pendidikan

Pendidikan di negara kita sangatlah bermacam macam, di mulai tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA sampai Sarjana. Dan persaingannya pun semakin ketat, contohnya selintingan kabar yang di dengar bisa jadi tahun 2013 setiap siswa SMA yang ingin melanjutkan ke bangku Kuliah jika ke PTN atau Perguruan Tingkat Negeri harus di lihat dari nilai raport murni, tidak ada lagi jalur SMPTN semuanya memakai jalur beasiswa atau undangan.
Mengapa bisa seperti itu karena, sekarang banyak orang dalam yang memberikan bocoran terhadap soal-soal yang akan di kerjakan calon mahasiswanya. Maka dari itu kemungkinan besar bangku perkuliahan juga akan seperti SMAN, maksudnya masyarakat lebih berminat terhadap Swasta di bandingkan Negeri walaupun biaya yang di keluarkan sangatlah mahal.
Bukan soal itu saja, pendidikan sekarang sering di pakai untuk menyombongkan diri. Sehingga seseorang yang hanya duduk sampai bangku SD atau SMP yang hal nya memang dapet dana BOS (Bantuan Orientasi Siswa) yaitu wajib sekolah sampai 9 tahun, merasa minder. Namun bila di lihat dari sisi lain, banyak anak cerdas diantaranya namun karena biaya mereka harus memberhentikan mimpi mereka menggapai cita-cita yang sangatlah setinggi langit.
Sedangkan untuk anak-anak yang keluarganya mampu sering berpikiran bahwa pendidikan itu tidak penting selagi orang tua masih punya uang untuk membantu dia naik kelas, misalnya. Walaupun sebagian anak saja yang berfikiran seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar