Taylor Swift

Minggu, 04 November 2012

4. Pemuda Adalah Sosialisasi

4. Pemuda Adalah Sosialisasi
1.    Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Di kutip pada harian Kompas, Senin 11 FebuRI 1985. Sebuah seminar tentang remaja, mengemukakan : masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis. Masa ini memungkinkan mereka berada dalam keadaan tanpa norma atau hukum akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dan kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
•    Apa itu orientasi mendua ?
Orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakt dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan secara loyalitas terhadap teman sebaya  remajanya entah di lingkungan sekolah atau luar sekolah. Sementara agar  orang dewasa tidak selalu menganggap setiap  youth culture adalah counter culture. Remaja harus di beri kebebasan atau kesempatan berkembang dan beragumentasi. Dan juga mengaktifkan kembali fungsi keluarga dan kembali pada pendidikan agama karena hanya agama yang bisa memberikan pegangan yang mantap untuk remaja saat ini.
•    Melakukan pendekatan
Pendekatan klasik dilihat dari potensi dan romantisme pemuda sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, baik pemuda sebagai peroroangan maupun pemuda sebagai anggota kelompok dan anggota dari suatu masyarakat.
2.    Pemuda dan Identitas
Pemuda adalah suatu generasi yang di pundaknya terbebani bermacam-macam harapan. Hal ini dapat di mengerti karena pemuda di harapkan sebagai generasi penerus dan melanjutkan perjuangan yang sebelumnya di lakukan. Di ssamping menghadapi permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Maka dari itu potensi positiv yang di miliki pemuda mesti di garap, dalam arti pengembangan dan pembianaannya.
•    Pola Dasar Pembinaan Untuk Remaja
a.    Landasan idiil            : Pancasila
b.    Landasan Konstitusional    : Undang-Undang Dasar 1945
c.    Landasan Stategis        : Garis-Garis Besar Haluan Negara
d.    Landasan Historis        : Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan.
e.    Landasan Normatif        : Etika, Tata Nilai dan Tradisi
•    Pengembangan Generasi Muda
a.    Generasi muda sebagai subyek adalah mereka yang telah memilih bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional.
b.    Generasi Muda sebagai  obyek adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya.
•    Permasalahan Generasi Muda
a.    Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat
b.    Kekurang pastian generasi muda terhadap masa depannya
c.    Kurangnya lapangan kerja sehingga menyebabkan pengangguran yang semakin meningkat.
d.    Kurangnya gizi yang di dapat menyebabkan hambatan bagi kecerdasan remajanya sendiri.
e.    Masih banyaknya perkawinan yang di lakukan di bawah umur.
f.    Pergaulan bebas
g.    Meningkatkatnya kenakalan remaja termasuk openyalahgunaan narkotika.
h.    Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi pemuda.
•    Potensi-Potensi Yang Dimiliki Generasi Muda
a.    Idealisme dan daya kritis
b.    Dinamikan dan kreatifitas
c.    Keberanian mengambil suatu resiko tanpa berfikir panjang
d.    Optimis dan kegairan semangat
e.    Sikap kemandirian dan di siplin murni.
f.    Terdidik
g.    Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h.    Patriotisme dan nasionalisme
i.    Sikap kesatria
j.    Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.
•    Tujuan Pokok sosialisasi
a.    Individu harus di beri ilmu pengetahuan atau keterampilan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
b.    Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif
c.    Pengendalian fungsi-fungsi organik yang di pelajari melui latihan-latihan.
d.    Bertingkah laku selaras dengan norma, tata nilai dan kepercayaan masing-masing.
3.    Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Sebagai satu bangsa yang menetapkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia, maka pendidikan adalah hal yang paling terpendidikan, dimulai dari pendidikan di TK, SD, SLTP dan SLTA lalu yangterakhir adalah Perguruan Tinggi.
Sektor pendidikan tergolong sektor yang cukup pesat kemajuannya. Pada saat ini sistem p-endidikan di kelola secara lebih terbuka dan memungkinkan di terapkannya invasi teknologi serta perkembangan-perkembangan ilmu mutakhir. Dalam arti inlilah, maka pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar