Taylor Swift

Minggu, 04 November 2012

PERSAHABATAN NAN INDAH (CERPEN)


PERSAHABATAN NAN INDAH

Persahabatan itu seperti kepompong berawal dari ulat dan berubah menjadi kupu-kupu, seperti halnya lagu Sindentosca. Bermula dari hanya sebatas teman dan berubah menjadi sahabat dekat yang selalu menemani kita dan menerima kita apa adanya.
    Kenalin nama gue Farisha Maharani tapi sering di panggil Farish , gue sekolah di SMUN HARAPAN BANGSA tepatnya di daerah Jakarta. Semua cerita berawal dari saat gue masuk kelas X yaitu Xb. Sebelum masuk kelas X, gue ospek di gugus Cut Nyak Dien bersama Nanda teman dari SD. Nggak kebayang kan kita berdua udah 7 tahun sekelas. Di kelas pun kami duduk sebangku. Hingga akhirnya di semester 2, gue dan Nanda deket dengan Ranu dan Vira sampai saat ini.
    Kami bersahabat sudah hampir 3 tahun, dan sama seperti persahabatan yang lain, tidak selamanya berjalan baik. Kami sering bertengkar apalagi Ranu dan Nanda yang mempunyai sifat egois walaupun mereka sebenarnya baik. Sedangkan Vira dia sedikit pendiem tapi sering juga cepat tersinggung. Sedangkan gue cewe imut nan baik hati.( bukan muji diri sendiri tapi emang fakta…).
    Kita berempat mempunyai kesamaan yang sama, suka nonton, makan-makan serta jalan-jalan. Walaupun kita sering nyarinya yang gratisan. …
***
    Pagi hari setelah liburan tengah semester, seperti biasa hari pertama murid-murid masih di bebaskan dan belajar pun mungkin di mulai besok. Hingga baru jam 11.00 pun sudah bisa pulang, kami berempat seperti biasa tidak langsung pulang malah memilih pergi ke rumah Nanda yang sudah bisa di bilang menjadi basecamp untuk menonton film atau sekedar mengobrol.
“ Maaak “ panggil Nanda kepada Ranu dengan panggilan akrab mereka.
“ apa ?? “
“ mau nonton film apa? Kita minjem di tempat biasa tapi gue nggak mau ngeluarin uang. Kan udah ikutan nyumbang listrik buat nonton! “
“ ya udah, gue sama Vira aja. Oea btw Farish mana? “
“ nggak tau. Katanya ntar nyusul “ jawab Vira yang sedang asyik membaca buku.
   



Mereka bertiga pun sampai di rumah Nanda, setelah pergi ke tempat biasa untuk meminjam kaset. Rumah Nanda emang sepi namun sejuk, karena mama dan ayahnya bekerja sedangkan adiknya sedang main.
Tak beberapa lama Farish pun datang tapi dia tak sendiri melainkan dengan pacarnya yang tentu kaka kelas kami saat masih kelas XI. Suasana pun menjadi tak seperti biasanya, semua terlihat canggung. Walaupun kadang-kadang Nanda atau Ranu membuat candaan untuk meramaikan suasana.
“ oea Vir ntar pulangnya anterin Ranu ya ? “ ucap Nanda
“ ogah ah,, lu aja napa sih ? “
“ gue sekarang mau siap-siap shooting nih, udah di telephone-in sutradara. Hahahaha “ canda gue
“ gilaaaa luu “ ujar Ranu dan Vira bersamaan.
Jam pun sudah menunjukkan pukul 14.00.
“ ehh cuy gue pulang ya “
“ ohhh terserah… tapi filmnya belum selesai juga “ ucap Vira
“ iya tanggung sedikit lagi” tambah Nanda
“ nggak deh, soalnya gue kan sama “ sambil mengedipkan mata kearah Randy sebagai isyarat. “ nggak apa-apa kan ? “
“ iya nggak apa-apa “ ucap kami bertiga bersamaan dengan senyum terpaksa.
Akhirnya pun Farish dan Randy pulang. Baru beberpa menit mereka pergi, handphone kami bertiga berdering bersamaan semua menandakan sms masuk.

From : Farish
To : all

Sorry ya guys, gue pulang duluan.
Kalian tau sendiri kan kalo Randy orangnya kaya gitu.




Kita bertiga hanya bisa tersenyum setelah membaca pesan tersebut. Lalu melanjutkan obrolan dan menonton filmnya sambil sesekali bercanda ria, melemaskan mulut dan tangan gara-gara tadi seperti patung.
***
    Dua bulan telah berlalu, lama kelamaan sifat Farish berubah, dia tidak sedekat seperti biasanya dengan kami bertiga. Dia terlalu sibuk dengan kekasihnya Randy. Sebenarnya kami tak rela dia berubah 180 derajat seperti itu, tapi mau di bagaimana lagi kami pun menyadari bahwa mereka sedang merasakan masa-masa indahnya berpacaran. Apalagi bagi Farish,  Randy adalah pacar pertamanya walaupun bukan cinta pertama karena cinta pertama Farish adalah Riri.
Di sekolah
“ brew mau kumpul-kumpul  nggak ? “ Tanya Farish saat kami sedang berkumpul di sepan perpustakaan.
“ mauu “ jawab Ranu
“ boleh bawa Randy ? “
“ NGGAAAAAAAAAKKKK “ jawab kami bertiga kompak. “ ini acara SAHABAT bukan pacar “ tambah Nanda.
“ owh yaudah atuh, nggak bakal di bawa “ ucapnya sedikit kecewa.
***
Setelah hari itu sikap Farish berubah kepada kita dan begitupun Randy terhadap Farish. Dan pada suatu hari tak ada hujan atau angin yang menghantam kota Jakarta kami bertiga mendapat kabar bahwa Farish dan Randy putus.
Farish pun belum terlalu banyak cerita tentang masalah itu, tapi kami tau dia setiap malem menangis dengan apa yang terjadi dengan hubungannya. Sampai suatu saat Faris cerita kepada kami.
“guys.. maaf ya kalau selama ini gue seperti menjauh dari kalian, gue terlalu sibuk dengan Randy sampai lupa pada sahabat-sahabat yang begitu baik seperti kalian “ ucapnya sambil terisak nangis.
“ ya kami juga ngerti kok Rish, emang nggak seharusnya juga kami bersikap seperti tak merestui hubungan kalian tapi sebenarnya kami bahagia kok jika elu juga bahagia dengan pilihan yang elu pilih.. “ ucap Nanda sebari memeluk tubuh Farish
“ kami sayang elu Rish “ ucap Ranu dan Vira bersamaan sebari memeluk Farish dan Nanda.
“ gue juga sayang kalian “ ucap Farish.
   

Kami berempat pun menangis bersama di tempat itu, di waktu itu dan hari itu. Tak ada yang tau betapa bahagianya hati kami setelah bisa mencurahkan isi hati kami satu sama lain.
***
    Hari demi hari kami lewati bersama, canda dan tawa pun bersama. Dan tak pernah ada saling menutupi satu sama lain.
Di kantin sekolah
“ gue kangen sama kak Randy“
“ yaaaa Farish jangan nge-galau aja dongg“
“ tapi gue masih sayang banget sama dia “
“ udahlah Rish, kita terima aja semuanya “ tambah Ranu
Tiba-tiba Nanda datang
“ eeeehhh liat tuh cowo yang di pojokkan “ sambil menunjukkan ke salah satu adik kelas yang sedang duduk mengobrol dengan temannya.
“ terus apa hubungannya dengan kita ? “ ucap Vira dengan polos
“ dia Dennis Andika anak Xd. Yang pake motor Ninja biru. Cucok kan boo “ seru Nanda
“ cucoook banget cyinn.. buat gue aja ya. Mumpung lagi patah hati nih “ ujar Farish .
“ TIDAAAKKKK BISAAAA “ tegas Nanda
“ pelittttt “
“ biarin untuk yang satu ini di LARANG “
“ huhhhhhh “ jawab mereka kompak sambil mencubit pipi Nanda.
“ dasar Miss Brondong luuuu “ tambah Ranu.
Mereka pun tertawa bersama-sama seperti anak kecil yang tak ada beban di fikirannya. Dan bel masuk pun berbunyi, mereka lalu masuk ke kelas mereka masing-masing.
Setelah kejadian tersebut persahabatan Farish, Nanda, Ranu dan Vira pun semakin lengket kemana-mana selalu bersama dalam suka ataupun duka. Meski terkadang sering ada pertengkaran diantaranya. Tetapi itu hanya sesaat dan kembali membaik seperti semula .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar